Berawal dari acara isra mi'raj yang dilaksanakan di TOPO,salah satu kampung yang berada di Kota Tidore Kepulauan Kec.Tidore.Tepatnya digunung Kie Matubu
Pada malam isra mi'raj yang diselenggarakan awalnya berjalan dengan lancar dan baik namun beberapa saat kemudian terjadilah perkelahian antara tetua-tetua yang berada di acara tersebut yang terbagi menjadi dua kubu,yang mana diantara keduanya saling berdebat karena sabuah kesalah pahaman,sampai salah satu kubu dari keduanya diusir lantaran kesalah pahaman tersebut.Kubu yang mengusir kubu satunya dengan berkata "pergilah kalian,sejauh kalian pergi jika kalian turun dan masih ada tempat untuk kalian tinggal maka,disitulah kalian akan melangsungkan hidup,jika kalian turun dan tidak ada tempat untuk kalian hidup maka,jangan sesekali untuk naik dan kembali kesini"mereka yang mengusir pun menyatakan sumpah serapah mereka yaitu keturunan dari kalian jangan pernah untuk menikahi katerunan dari kami,jika kalian melanggar maka,kalian tidak akan bahagia.
Lalu mereka yang diusir pergi saat itu mereka berada di sebuah hutan,dan dihutan itu mereka melangsungkan hidup mereka dengan bercocok tanam dan sebagainya.seiring berjalannya waktu hutan yang mereka tempati untuk hidup itu menjadi luas dan terjadilah sebuah kampung dengan penamaan SOADARA yang artinya (sebagian dari orang dara).dan sampai saat ini sumpah serapah itu masih dipercaya oleh orang-orang Soadara sebagian.
Demikian kisah singkat kampung Soadara Kota Tidore Kepulauan,saya selaku penulis diatas hanya mendengarnya dari mulut ke mulut sehingga memposting yang saya ketahui saja,jika anda selaku pembaca mengetahui lebih banyak maka saya harapkan dapat dishare agar kita sama-sama mengetahui yang lebih detailnya.
Selamat membaca semoga dapat membantu